BEST PARENT EVER

Halo diary.

Aku mau cerita lagi nih. Couple weeks ago, we visited psycholog. Sebenernya aku awalnya galau, apakah aku harus pergi ke psikolog anak, atau dewasa? Karna aku ragu, yang perlu ke psikolog apakah diriku, atau anakku. Hehe

Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk pergi ke psikolog anak. Dan seperti yang sudah aku tebak, lebih banyak aku yg curcol tentang diriku as parent dibanding konsulin anakku. Haha

Saat konseling, Bu psikolog ngecek satu persatu kondisi anakku. Semuanya normal (seperti yang kuduga). Anakku tinggal nunggu psikotes aja utk ngecek minat, bakat, gaya belajar, personality. Sisanya? Aku yang curcol.

Gatau kenapa, aku selalu merasa gak bisa jadi orangtua yang baik untuk anak-anakku. Dan bu psikolog bilang, “6 of 10 parents feel the same,Bu”. Bu psikolog bilang, aku dan suami keliatan banget sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anak kami. Bahkan bu psikolog bilang, “kalo liat ikhtiar ibu dan bapak, rasa-rasanya ga mungkin Allah gak ngasi kesuksesan untuk anak bapa dan ibu.”

Bu psikolog melanjutkan.. Abinya anak-anak sudah sangat all out terlibat dalam mengurus anak. Beberapa kali Bu psikolog mengacungkan jempol kepada suamiku. “Jarang pak, suami yang mau terlibat sedalam ini.” Begitu katanya.

Dari segi waktu, quality time, perhatian, anak-anakku sudah dapet yang terbaik dariku dan suami. Begitu kata Bu psikolog. Anak-anak juga ketika sedih gak segan curhat ke ibu dan bapanya. Bla bla bla…. Intinya, Bu psikolog tampak sedang mengapresiasi usahaku dan suami dalam mendidik anak. Dan akupun menjadi terharu sangat dalam.

“Tidak banyak Bu, orangtua yang seperti ibu dan bapa.” Begitu ujarnya.

Everything is going well. Katanya, hanya aku dan suami saja yg perlu “ngecash”, berpelukan sehari 3x, saling menguatkan. Agar bisa menghadapi anak-anak super aktif dengan semangat yang baru tiap waktu.

Yang mengharukan adalah.. Sesi konseling saat itu ditutup dengan bisikan pak suami di telingaku, “semoga lelah ini dibalas surga oleh Allah, ya sayang.”

Ah ya, aku pun menangis. Aku tersadar. Everything is okay. Aku hanya sedang cape saja. Dan suamiku tau bangettt perasaan istrinya, bahkan dibanding bu psikolog sekalipun.

Barakallahu pak suami. Aku insyallah bersaksi bahwa engkau sudah melakukan yang terbaik sebagai seorang suami.. i love you😭

Leave a comment